View : 165 kali.
Materi Kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM04.01 Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam Sistem Pasar
# Pasar Pesaingan Sempurna : bidang produksi, perdagangan hasil pertanian, perikanan | Pasar Monopoli : Penjual hanya satu
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat "penerima harga" (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar.
Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :
1) Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada. Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
2) Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
3) Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di pasar.
4) Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna.
Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang besar (costless).
Pembentukan Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna
Bagi seorang produsen, harga pasar merupakan indikator atau pedoman dalam melakukan produksinya. Naik turunnya harga akan sangat mempengaruhi produksi perusahaan secara perseorangan. Untuk menghindari resiko kerugian karena adanya perubahan harga tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat menghitung Titik Pulang Pokok atau Break Event Point (BEP) dalam kondisi apapun. Titik Pulang Pokok adalah keadaan ketika total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan.
Untuk mengetahui titik pulang pokok dan laba maksimum suatu perusahaan, kita harus mengetahui terlebih dahulu total biaya dan total penerimaan yang diperoleh perusahaan.
- Penerimaan Total (Total Revenue)
Penerimaan Total (Total Revenue-TR) adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk.Untuk pasar persaingan sempurna kurva TR merupakan garis lurus naik yang dimulai dari titik nol, berkaitan dengan asumsi bahwa pembeli dan penjual di pasar persaingan sempurna merupakan pengikut harga (price takers).Harga ditentukan oleh kekuatan pasar, sementara penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga. Penjual dan pembeli disamping menjadi quantity setters, juga sebagai price takers.Secara matematis, penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut :
KURVA PENERIMAAN TOTAL
Keterangan : Berapapun jumlah barang yang ditawarkan penjual, semua akan
laku tanpa mengalami penurunan harga. - Penerimaan Rata-rata (Average Revenue)
Penerimaan Rata-rata (Average Revenue-AR) adalah sebagai penerimaan
total per unit yang diproduksi. Untuk pasar persaingan sempurna, karena
harga tetap, maka pendapatan rata-rata tiap unit sama dengan harga per
unit produk, sehingga kurva pendapatan rata-rata sama dengan kurva
permintaan. Secara matematis penerimaan rata-rata ini dapat ditulis sebagai
berikut : - Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
Penerimaan Marginal (Marginal Revenue-MR) adalah tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi.Karena harga tetap maka penerimaan marginal konstan sesuai dengan tingkat harga. Oleh karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata-rata dan sama juga dengan kurva permintaan.
Secara matematis , peneriman marginal ditulis sebagai :
Karena kurva permintaan (P) untuk pasar persaingan sempurna sama dengan kurva penerimaan rata-rata (AR), dan kurva penerimaan marginal (MR), maka kita dapat menggambar kurva sebagai berikut :
KURVA PENERIMAAN MARGINAL
- Biaya Marginal (Marginal Cost)
Biaya Marginal (Marginal Cost-MC) didefinisikan sebagai tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi satu unit tambahan.
Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis dengan rumus :
- Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost -ATC) didefinisikan sebagai
biaya total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi.
Secara matematis, biaya total rata-rata ditulis dengan rumus :
Untuk melihat bagaimana pengaruh masing-masing komponen dalam perhitungan titik pulang pokok dan laba maksimum perusahaan. Perhatikan contoh soal berikut :
Data pada table terebut menunjukkan kuantitas produksi tahu per jam, biaya, harga dan total penerimaan dari hasil penjualan tahu tersebut
Tabel : Contoh Perhitungan Laba (rugi)pada Pasar Persaingan Sempurna
Berdasarkan data tersebut, persamaan Break Even Point (BEP) adalah :
TR | = | TC |
P x O | = | FC x VC |
13 x Q | = | 10 + (5 x Q) |
13Q - 5Q | = | 10 |
8Q | = | 10 |
Q | = | 8/10 |
Q | = | 1,25 |
TR = TC | = | 13Q |
= | 13 x 1,25 | |
TR = TC | = | 16,25 |
Jadi, Titik Pulang Pokok (BEP) yang terjadi pada saat Penerimaan Total sama dengan Biaya Total terjadi pada Q = 1,25 unit, dengan TR = TC = Rp.16,25
Dari table perhitungan Titik Pulang Pokok (BEP) , dapat dibuat Kurva BEP sebagai berikut :
Keterangan :
Pada gambar kurva terlihat bahwa Titik Pulang Pokok (BEP) yang terjadi pada
Penerimaan Total sama dengan Biaya Total ( TR = TC )
PERHITUNGAN LABA MAKSIMUM
Berdasarkan tabel perhitungan laba maksimum :
- Pada kuantitas produksi Q = 2 unit
Laba per unit = P - ATC
= Rp.13 - Rp.11 = Rp.2
Artinya pada Q = 2 tiap unit menghasilkan laba Rp.2
Sehingga total laba untuk Q = 2 adalah 2 unit x Rp.2 = Rp.4 - Pada kuantitas produksi Q = 4 unit
laba per unit = P - ATC
= Rp.13 - Rp.11 = Rp.2
Artinya pada Q = 4 tiap unit menghasilkan laba Rp.2
Sehingga total laba untuk Q = 4 adalah 4 x Rp. 2 = Rp.8
KURVA LABA MAKSIMUM
Berdasarkan perhitungan laba maksimum , dapat dibuat kurva laba maksimum.
Berdasarkan kurva diatas, perhatikan bahwa :
- Kurva P=AR=MR merupakan garis lurus. Hal ini disebabkan karena harga konstan sehingga penerimaan tambahan dan penerimaan rata-rata dari penjualan satu unit pun konstan.
- Kurva ATC (Average Total Cost) turun dari kiri atas ke kanan bawah dan secara perlahan naik kembali.
- Titik E (Q = 4) menunjukkan kuantitas produksi yang memberikan
keuntungan maksimum yaitu pada saat P = MC.
Jika MC kurang dari P, perusahaan masih bisa meningkatkan laba dengan menambah unit produksi.
Jika MC melewati harga, perusahaan harus mengurangi produksi untuk menghindari kerugian.
PERHITUNGAN KERUGIAN MINIMUM
Pada kuantitas produksi Q = 1 unit
ATC (Average Total Cost) = Rp.15
Rugi per unit = P - ATC
= Rp.13 - Rp.15 = - Rp.2
Artinya pada Q = 1 tiap unit mengalami kerugian Rp.2
Sehingga total rugi untuk Q = 2 adalah 1 unit x - Rp.2 = - Rp.2
Adapun kurva keseimbangan perusahaan pada pasar persaingan sempurna
yang menggambarkan kerugian minimum harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
- Kurva AR = MR sejajar dengan sumbu OQ
- Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada dibawah titik terendah kurva AC
- Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum memotong AC, kurva AC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi menderita kerugian minimum
KURVA KERUGIAN MINIMUM
Dari kurva dapat diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
- Harga terbentuk saat kurva MC memotong kurva MR,
yaitu setinggi 0P1 - Besarnya
- Besarnya biaya total = 0P2CB
- Kerugian minimum sebesar =P1P2CA
Perilaku Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
- Perilaku dalam jangka pendek
Produsen pada pasar persaingan sempurna biasanya adalah produsenprodusen kecil. Dalam memperhitungkan tingkat keuntungan yang diperoleh, perusahaan akan membandingkan antara penerimaan total yang diterimannya dengan biaya total yang dikeluarkan. Penerimaan total (TR) merupakan perkalian antara/yang terjadi di pasar Maksimasi keuntungan merupakan salah satu tujuan perusahaan dalam memproduksi suatu barang.Tujuan yang lainnya misalnya maksimasi penjualan, pertumbuhan perusahaan, dan kepuasan manajemen. Dalam jangka pendek , diasumsikan jumlah produsen adalah tetap dan tidak ada perusahaan yang masuk atau keluar pasar. Produsen yang ingin bertahan harus menawarkan produknya dengan harga lebih tinggi atau minimal sama dengan biaya produksi per unit minimum yang harus dibayar - Perilaku dalam jangka panjang
Dalam jangka panjang akan banyak perusahaan yang masuk dan keluar pasar. Suatu perusahaan yang beroperasi di pasar persaingan sempurna memperoleh keuntungan lebih karena adanya kenaikan jumlah barang yang diminta, maka keuntungan lebih yang yang diperoleh perusahaan tersebut akan menarik minat perusahaan-perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan menghasilkan barang yang sama.Hal ini akan menurunkan harga,akibatnya akan menurunkan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Demikian juga sebaliknya.
NEXT:
04.02 Koperasi Dalam Pasar Monopoli
PREV:
03.05 Tugas Week 3