View : 63 kali.
Materi Kuliah Manajemen Training01.03 FAKTOR PENGHAMBAT PENGEMBANGAN SDM
#
FAKTOR PENGHAMBAT PENGEMBANGAN SDM
Banyak faktor yang menghambat
peningkatan dan pengembangan kompetensi SDM, baik secara internal
organisasi maupun secara ekternal.
Faktor internal yang
menghambat antara lain :
1. Market Disruptions.Terhambatnya perkembangan organisasi
bisa juga karena ada market disruptions, ada suatu hingar bingar di luar yang
perusahan tidak mampu ikuti. Umumnya ini disebabkan oleh hadirnya teknologi
baru yang menyebabkan perusahaan tidak lagi kompetitif.
2. Key Performance Indicators (KPI) Merah.
Artinya memang semangat kerja rendah( organisasi tidak dinamis)
sehingga KPI-nya banyak yang di bawah target. Jika KPI di bawah target maka
tidak ada kemajuan di dalam perkembangan organisasi. Organisasi seperti ini
hanya akan bertahan kalau ada pengurangan SDM.
3. Kehilangan Orientasi.
Umumnya terjadi ketika misi dan visi yang dicanangkan oleh
pimpinan tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Tidak Fokus.
Karena ingin melakukan beberapa tujuan sekaligus, penggunaan sumber daya
menjadi terpecah. Akibatnya di setiap lini tidak ada yang dapat berhasil secara
maksimal. Ini mungkin juga akibat adanya berbagai prioritas yang tidak saling
mendukung, bahkan ada kesan saling bertentangan.
5. Kompleksitas.
Mungkin organisasinya sudah sedemikian besar sehingga perusahaan
tidak lagi lincah. Bahkan terkesan sistem dan prosedurnya begitu rumit atau
berlapis-lapis sehingga menghambat jalannya eksekusi, pelaksanaan suatu kegiatan.
Selain sistem prosedur yang berlapis-lapis, eksekusi juga dapat
dihambat oleh berbagai proses yang tidak adil dan metriks (pengukuran
aktivitas) yang rumit. Mungkin orang yang bekerja lebih keras kurang dihargai.
6. Pertanggungjawaban yang Tidak Jelas.
Otomatis kalau penanggungjawab tidak jelas, maka dari sisi
pelaksanaan juga akan tersendat-sendat. Tidak ada pihak yang serius dalam
menangani suatu kegiatan. Umumnya pertanggungjawaban yang tidak jelas juga
dibarengi dengan sistem penghargaan yang tidak jelas.
7. Ketidakmampuan Melihat Peluang.
Ada peluang-peluang besar yang lewat begitu saja, karena ada
ketakutan atau keraguan untuk mengambilnya. Akibat berikutnya adalah terjadinya
stagnasi, tidak ada pertumbuhan dan dinamika pengembangan SDM pada organisasi.
Keadaan ini dapat diperparah apabila produk dan jasa perusahaan sudah tidak
mutakhir (outdated products and services). Untuk industri yang entry
barrier-nya rendah �" artinya siapa saja dapat masuk bisnis ini, maka peluang
yang ada akan diperebutkan banyak pihak.
8. Tidak Ada Ketegasan.
Pimpinan mentolerir adanya orang-orang yang tidak mampu di dalam
organisasi, mungkin faktor-faktor hubungan keluarga atau pertemanan atau faktor
belas kasihan. Tidak berani memecat orang-orang yang tidak lagi berprestasi.
9. Persaingan Internal. Adanya
kubu-kubu di dalam perusahaan, umumnya karena ada konflik di level atas,
misalnya direksi. Masing-masing direksi membawa kepentingan dari pemegang saham
yang diwakilinya. Ketidak harmonisan di level atas akan merembet ke tingkat
menengah dan bawah.
10. Tidak Fleksibel.
Lambat merespon perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan
menuntut fleksibilitas yang semakin tinggi.
11. Tidak Mampu Bangkit dari Keterpurukan.
Kegagalan dalam suatu produk yang menelan investasi lumayan
besar sering kali juga membuat manajemen menjadi gamang. Otomatis rasa percaya
diri tergerogoti oleh lenyapnya sejumlah uang akibat kegagalan suatu produk. Hilirnya
dana untuk pelatihan pun tidak tersedia.
12. Manajemen puncak tidak dinamis, tidak cermat melihat ke
dalam maupun keluar organisasi. Sehingga
responnya lambat dalam peningkatan kompetensi SDM. Akibatnya daya kompetitifnya dari produknya menurun.
13. Sarana dan prasarana pendukung yang sangat diperlukan dalam
peningkatan atau pengembangan kompetensi SDM tidak optimal/tidak mendukung.
14. Metode dan
instruktur untuk sesuatu teknologi yang
baru cenderung mahal.
Faktor Ekternal yang
menghambat antara lain :
- Kebijaksanaan
pemerintah yang terlalu cepat berubah seperti misalnya : Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, SK Menteri atau keputusan pejabat lainnya, merupakan
arahan yang harus diperhitungkan karena barang tentu akan mempengaruhi program-
program pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi yang bersangkutan.
- Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang cepat, suatu organisasi harus mampu memilih
teknologi yang tepat dan cepat pula
sangat mempengaruhi dalam hal penyediaan SDM organisasi.
- Penyetaraan kemampuan organisasi; Organisasi sebagai
bagian dari sistem (Kluster), memerlukan stardar
yang jelas, perkembangan teknologi yang cepat mempengaruhi dalam peningkatan kompetensi
SDM yang kinerjanya perlu dilakukan penyetaraan dengan sub sistem
lainnya, sehingga produk yang dihasilkannya
sesuai dengan kebutuhan
subsistemnya atau klasternya.
- Mengikuti norma/kebijakan pemerintah; norma atau kebijakan pemerintah pada dasarnya
merupakan arahan yang harus di
pertimbangkan oleh organisasi, kebijakan tersebut adakalanya mempengaruhi program
pengembangan sumber daya manusia organisasi.
- Market disruptions. Yaitu ada
suatu hingar bingar di luar organisasi
perusahaan, yang perusahan yang tidak
mampu mengikutinya. Umumnya ini disebabkan oleh hadirnya teknologi
baru yang menyebabkan perusahaan tidak lagi kompetitif
NEXT:
01.04 BEBERAPA DASAR HUKUM PENGEMBANGAN SDM
PREV:
01.02 LATAR BELAKANG PENTINGNYA PENGEMBANGAN SDM